Rabu, 28 Desember 2011

KEAMANAN DAN TANTANGAN ETIKA DALAM BISNIS ELEKTRONIK (E-COMMERCE)

     Tulisan saya kali ini, lebih akan membahasa tentang isi dari paper IT For Business yang telah selesai saya buat dan presentasikan sebagai bentuk tugas akhir dari kuliah IT yang saya telah jalani dengan baik. Tentunya paper IT yang saya buat ini menggunakan referensi dari paper asli dalam teks bahasa Inggris sebelum saya terjemahkan dengan topik dan judul tentang "keamanan dan isu etika dalam perspektif organisasi", selanjutnya yang menjadi dasar penentuan paper yang saya buat dengan topik "keamanan dan tantangan etika dalam bisnis elektronik (e-commerce). Saya sangat tertarik untuk mengkaitkan topik tentang keamanan dan tantangan etika dalam bisnis elektronik ini, terutama fokus pada "bisnis online" atau cara berbisnis yang saat ini sudah mulai di manfaatkan bagi para pelaku bisnis di indonesia dan mungkin sampai merambah dalam lingkup internasional, lewat arus perdagangan melalui dunia maya dan berpusat dalam jaringan internet. Lebih jauh lagi saya juga menjelaskan bahwa kaitan permasalahan keamanan dalam sistem sangat terkiat dengan penggunaan teknologi terutama internet yang bisa sangat rentan terhadap tindakan - tindakan yang bertentangan dengan etika dan yang terbesar dari tindakan negatif pelanggaran keamanan dalam sistem bisnis yaitu hacking yang mengarah pada tindakan cyberterrorism atau kejahatan dunia maya. 

      Kondisi ini bisa di atasi, namun yang perlu ditindaklanjuti dan juga di pikirkan bahwa, pengguna internet termasuk pelaku bisnis maupun si hackers adalah pribadi atau manusia sendiri. Hal ini tentu sangat terkiat dengan tantangan etika secara umum sebelum membahas tantangan etika secara khusus dalam bisnis online. Dari kasus yang menimbulkan tantangan etika tersebut saya ingat dari presentasi teman saya yang juga membahas tentang keamanan dan privasi pengguna mobile dalam jejaring sosial, yang perlu saya garis bawahi dari topik dan penjelasan teman saya ini yaitu mengenai privasi yang melekat pada diri manusia atau pribadi, masalah selanjutnya yaitu saat ini tiap orang sudah bisa dengan mudah, cepat dan efisien mengakses internet apalagi dengan adanya modem dan tinggal menyediakan perangkat komputer atau laptop, maka di mana saja dan kapan saja sudah bisa mengakses internet. Jadi bisa di tebak bahwa untuk memulai , mengelola dan memonitor jalannya bisnis online pribadi sangat bisa.

     Karena itu secara singkat yang coba saya jelaskan lagi dari keseluruhan isi paper IT yang saya buat tentang keamanan dalam bisnis online, jika tidak ingin ada gangguan keamanan terutama oleh hackers, maka bis menggunakan alat keamanan bagi sistem yang paling banyak digunakan yaitu dengan "password terenkripsi" dan "firewall", dimana password terenkripsi merupakan program keamanan berupa penciptaan kode akses khusus sebagai kunci utama yang memang sangat personal hanya seseorang tertentu yang bisa mengakses dalam jaringan, sedangkan firewall merupakan komputer tetapi berfungsi sebagai penjaga gerbang bagi sistem untuk menscreening atau mendata setiap aliran data yang melalui nya, firewall ini lebih digunakan dalam jaringan internet. 

    Lain lagi dengan solusi tantangan etika yang juga bisa disalahgunakan, kondisi ini tidak bisa sepenuhnya di klaim atau di tentang apalagi di larang, karena semisalnya seseorang dengan handphone mobile nya sendiri mengakses facebook atau situs bisnis nya dan orang tersebut juga bertindak sebagai hackers, lalu saya mengetahui tindakan orang tersebut, lalu saya larang, maka bisa jadi orang tersebut pasti mengatakan bahwa "tindakan nya itu merupakan privasinya", permasalahan nya lagi hackers ini juga bisa mengakses situs bisnis atau facebook pengguna lain misalnya di rumah, sulit untuk bisa melarang apalagi bertindak tegas. Hal ini tergantung juga jika dalam konteks  bisnis online, apakah bisnis online tersebut kita mulai, kelola dan monitor sendiri denagn kita sebagai owner dibanding dengan bisnis online kita di bantu operasionalnya dengan beberapa karyawan dalam sebuah organisasi, tentu privasi dari masing- masing karyawan tersebut berbeda- beda dan bagaimana jika salah seorang diantaranya menyalahgunakan privasinya. Jadi kesimpulannya bahwa dalam berbisnis online, seharusnya tidak penuh dan selalu kita jalankan secara online tetapi yang terpenting juga yaitu dari proses bisnis kita di masyarakat, tindakan ini dimaksudkan juga agar terdapat pembagian, jadi jika terjadi permasalahan keamanan suatu ketika, pelaku bisnis online masih bisa melanjutkan bisnis riilnya yang berhubungan dengan interaksi langsung dengan masyarakat sedangkan permasalahan keamanan, pelaku bisnis online bisa memperkerjakan pihak manajamen IT yang juga kompeten untuk menangani permasalahan keamanan dalam sistem. Selain itu terdapat pernyataan dari dosen IT saya, bapak Eddy Suprihadi dalam penjelasan beliau tentang teknologi dalam MIS pertama kali, yang sangat perlu ditekankan yaitu "teknologi hanya berfungsi untuk membantu aktifitas manusia", jadi termasuk proses bisnis online mengapa juga sangat di haruskan mengikutsertakan "proses" secara langsung di masyarakat. 



Senin, 05 Desember 2011

Solusi Untuk Masalah Keamanan dan Privasi Dalam Jejaring Sosial Pada Mobile

Tulisan saya kali ini adalah hasil dari presentasi yang saya simak yang dibawakan oleh teman saya saat kuliah IT For Business pada hari Rabu tanggal 30 November 2011, nama teman saya itu adalah Meiliyanti Sri Lestari, dengan topik tentang "solusi untuk masalah keamanan dan privasi dalam jejaring sosial pada mobile". Dalam presentasi teman saya tersebut pertama kali saya membaca topik yang disajikan, saya menjadi dapat sebuah pengetahuan baru apalagi secara keseluruhan dari penjelasan yang disampaikan meiliyanti juga hampir sebagaian besar ada kaitannya dengan topik yang juga menjadi bahan presentasi IT For Business saya pada giliran selanjutnya yaitu tentang "keamanan dan tantangan etika dalam bisnis elektronik (e-commerce)". Yang bisa saya simpulkan dari presentasi teman saya tersebut lebih membahas tentang bagaimana untuk bisa meningktakan tingakt keamanan dan privasi pengguna jaringan sosial di manapun dan kapanpun akan menggunakan situs jaringan sosial. Dalm presentasinya, meiliyanti lebih banyak fokus dalam membahas bahwa sampai saat ini dengan semakin meningkatnya dan meluasnya pengguna internet untuk membuka dan saling bertukar informasi,maka sudah seharusnya tingkat keamanan sangat perlu diperhatikan dan sebisanya di wujudkan dalam tindakan yang ebrtanggung jawab terhadap kerahasiaan diri sendiri agar tidak dapat disalahgunakan terutama oleh pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab yang berusaha untuk bisa memasuki jaringan sosial kita dan kemudian secara sengaja menyalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik.

Setelah presentasi selesai dan slanjutnya dilanjutkan dengan sesi pertanyaan, ada teman di ruang kuliah yang menanyakan bagaimana dengan rentannya penyalahgunaan jaringan sosial terutama dalam Facebook. Jika sampai saat ini saja pengguna akun facebook sudah sanghat banyak jumlahnya dan hampir tersebar di setiap negara di dunia, dari kenyataan ini lalu dipertanyakan kembali mengenai, langkah- langkah tindakan apa saja yang bisa diambil untuk bisa menciptakan dan meningkatkan keamanan dalam menggunakan facebook sebagai salah satu bentuk jejaring sosial, maka meiliyanti memberikan saran jawaban untuk bisa bertindakmenciptakan keamanan terutama bagi personal ketika mulai dan mengakhirimenggunakan facebook yaitu bisa dengan cara :

1.Selalu ingat untuk sign out ketika selesai membuka facebook. Dengan tujuan agar password milik kita bisa terjaga kerahasiannya.
2.Jangan mempostkan informasi apalagi sampai menyimpan data- data pribadi yang sebetulnya tidak perlu untuk dipublikasikan pada akun facebook, karena bisa saja data-data pribadi trsebut disalahgunakan tanpa kita sengaja oleh pihak yang bisa menghack akun facebook kita.
3.Menseting aplikasi keamanan yang sudah tersedia dalam akun facebook, seperti untuk seting “share” untuk foto – foto yang kita akan simpan dalam data facebook masing -masing bisa diseting dengan pilihan “only me” dan bentuk seting keamanan yang lain.

Tindakan untuk menciptakan kemanan bagi akun facebook masing – masing seperti yang sudah dijelaskan tersebut merupakan bentuk yang bisa jadi mendasar ,karena selain dari jawaban yang disampaikan oleh meiliyanti tersebut dalam presentasinya, teman saya ini juga menyatakan bahwa tingkat keamanan yang dipengaruhi oleh privasi saat ini telah berkembang lebih jauh lagi dengan semakin mudahnya akses internet lewat media “mobile” terutaam untuk mobilephone atau handphone yang hampir setiap individu memiliki dan bisa dengan mudah dan bebas saling bertukar informasi di duniamaya dengan menggunakan media jejaring sosial. Dari penjelasan terkait privasi ini saya dapat memberi tanggapan bahwa,memang privasi merupakan hak mutlak yang berasal dari masing -masing individu untuk bisa melakukan sebuah tindakan baik yang bisa berbentuk negatif maupun positif, namun menurut saya yang juga coba saya kaitkan dengan topik yang jugaakan sayapresentasikan tentang “keamanan dan tantangan etika”, yang benar – benar ahrus terwujud dan menjadi start awal masing -masing individu untuk bisa mengarahkan tindakan penciptaan keamanan dan mengurangi tingkat penyalahgunaan media jejaring sosial terutama yang paling banyak digunakan yaitu facebook dan juga tidak sampai menggangu privasi bagimasing – masing individu dalam menggunakan media jejaring sosialmaka diperlukan sebuah “batasan” atau self limitation, yang berarti tiap individu bertanggung jawab dan sepenuhnya mawas diri setiap kali memutuskan untuk menggunakan media ejjaring sosial. Tindakan yang benar- benar positif dan bermanfaat sebenarnya sangat bisa di aplikasikan dalam media jejaring sosial seperti facebook, tetapi kembali lagi pada topik presentasi meiliyanti, jika sudah terkait keamanan perlu untuk dijalankan dan menjadi dasar sedangkan berhubungan dengan privasi maka perlu di wujudakn dengan batasan untuk tidak dengan sengaja justru menyalahgunakan media jejaring sosial.

Senin, 10 Oktober 2011

Mengapa Perusahaan Besar & Pemerintah Mulai Melirik Software Opensource

          Berkaitan dengan topik tersebut, saya berpendapat kondisi tersebut terfokus disebabkan setiap perusahaan besar perlu untuk meminimalisasi biaya agar tidak sampai terjadi kerugian, hal ini dapat lebih diperjelas dari segi kapasitas dari perusahaan-perusahaan besar yang pasti menggunakan dan memerlukan aplikasi software untuk keperluan bekerja dengan menggunakan media komputer dan tentu penerapan ini terdapat di setiap bidang atau departemen yang bekerja dalam satu perusahaan dengan skala besar. Jika masing-masing dari departemen tersebut menggunakan sebuah sofware aplikasi yang untuk menggunakannya harus mengeluarkan biaya tambahan bahkan untuk menginstal, bisa terjadi perusahaan harus memikirkan alternatif atau solusi yang lain untuk bisa tetap bekerja dengan menggunakan sofware aplikasi dengan biaya minimum tetapi tetap bisa memberikan manfaat yang hampir sama. Dalam hal ini alternatif sofware aplikasi dengan sistem download yang gratis terjawab sudah dengan adanya software berbasis opensource, seperti contohnya sofware "open office", jika sebuah perusahaan dihadapkan dengan dua jenis pilihan yang satu membutuhkan biaya dan yang satu tidak sudah tentu perusahaan akan bisa memilih dengan biaya rendah, apalagi gratis. Kondisi ini menurut saya juga termasuk ada unsur persaingan antara sofware Ms.Office dengan Open Office..menurut saya lagi, pasti diantara kedua jenis sofware ini baik Ms. Office dan Open Office pasti memiliki kelebihan dan kekurangan meskipun hampir sama. Perusahaan tentu bisa memilih mana sofware yang tepat dan cocok dengan kebutuhan, jika sudah diterapkan dalam perusahaan, tetapi saya berpendapat setiap apapun yang gratis pasti tidak sepenuhnya berkualitas jika dibanding dengan yang harus membayar untuk bisa mendapatkannya, jadi perusahaan wajar saja jika melirik sofware opensource untuk diaplikasikan hanya perusahaan juga harus lebih bijak. Barangkali jika bisa dalam perusahaan besar menggunakan kedua macam sofware aplikasi tersebut secara terpadu, dengan tujuan utama sofware aplikasi yang akan digunakan sudah tepatkah, bisa membantu memenuhi kebutuhan bekerja dan kenyamanan saat dipakai untuk bekerja.

Minggu, 02 Oktober 2011

START USAHA BERORIENTASI GO GREEN DENGAN LANGKAH RECYCLE

Akhirnya saya mulai usaha ang juga dilatarbelakangi kecintaan saya untuk melestarkan lingkungan alam dengan tindakan Recycle. Usaha saya ini berbentuk sebuah galeri dengan sistem online (ON-GAllery). Produk yang dipasarkan dalam blog ini yaitu merupakan produk recycle berbahan daun.